Powered By Blogger

Wednesday, 23 November 2016

Tugas Individu : MK.Perilaku dan Etika Administrasi Publik; Makalah Etika Kepemimpinan



YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM RIAU
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

MAKALAH
 ETIKA KEPEMIMPINAN

tugas
Etika dan Perilaku Administrasi Publik
Dosen : Hendry Andry S.sos, M.si




Disusun oleh:

Anggis Desendra P ; 137110430

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PPUBLIK
PEKANBARU
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Etika Kepemimpinan. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Hendry Adry S.sos, M.si selaku Dosen mata kuliah Perilaku dan Etika Administrasi Publik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai etika kepemimpinan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
            Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



Pekanbaru, November 2016
                             

                                                                                                                                               Penyusun 


DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................
Daftar Isi.........................................................................................
Bab I. Pendahuluan ........................................................................
  1. Latar Belakang  .................................................................................
  1.     Rumusan Masalah ..............................................................................
  1. .      Tujuan ...............................................................................................
Bab II. Pembahasan
A.    Definisi  etika ............................................................................
B.     Definisi kepemimpinan...............................................................
C.     Pemimpin.................................................................................
D.    Gayakepemimpinan...................................................................
E.     Muncul dan jatuhnya sang pemimpin...........................................
Bab III. Contoh Kasus.......................................................................  Fanomena.............................................................................................
      Analisis.................................................................................................
Bab III. Penutup ................................................................................
1.  Kesimpulan ...............................................................................
2.  Saran ........................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Pada dasarnya etika adalah salah satu cabang filsafat yang mendalami pertanyaan tentang moralitas.  Etika bisa memiliki banyak arti dan tentu sajaarti tersebut saling berkaitan yaitu (1) etika bisa dijelaskan sebagai sebagai cara pandang manusia atau sekelompok mnusia terhadap dua hal yaitu baik dan buru; (2) etika merupakan ilmu dalam mempertimbangkan perbuatan manusia, sehingga bisa dinilai baik atau buruknya; (3) etika adalah ilmu untuk mengkaji berbagai normayang ada didalam masyrakat; dan (4) etika merupakan pegangan nilai yang universal atau umum bagi suatu masyarakat.
Dalam istilah filsafat, etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan yang telah dianut secara turun-menurun. Pada dasarnya etika dibedakan dalam tiga pengertian pokok (1) ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral; (2) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengaan akhlak atau perilaku menggambarkan nilai etisdan moralitas; dan (3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Dalam lembaga publik/pemerintah sering terjadi kerancuan atau mencampuradukkan pengertian pemimpin dan pimpinan. Dari berbagai literatur tentang kepemimpinan dapat dipahami bahwa pemimpin (leader) adalah orang yang melakukan atau menjalankan kepemimpinan (leadership). Adpun istilah pimpinan mencerminkan kedudukan seseorang atau sekelompok orang pada hirarki tertentu dalam suatu organisasi formal maupun non formal. Mengacu pada pengertian tersebut maka pejabat sudah pasti sebagai pimpinan (manager), tapi belum tentu dapat berperan sebagai pemimpin (leader) dalam suatu organissi birokrasi yang baik, tentu saja diharapkan seorang pejabat (pimpinan/manager) dapat juga berperansebagai pemimpin (leader).
Pengangkatan jabatan yang tidak memenuhi etika akan menghempaskan organisasi yang dipimpinnya oleh ombak ke batu karang menuju kehancuran. Bagi para aparatur banyak yang sudah melupakan amanah rakyat, Sapta Prasetya seolah-olah merupakan norma-normayang hanya berlaku bagi orang-orang alimdan rohaniawan, pengambilan sumpah jabatan pada saat mereka dilantik hanya merupakan acara ritual yang tidak mengandung makna. Demi mengejar karir para pejabat itu tidak segan-segan menjilat atasan, menjegal kawan, dan menindas bawahantindakan-tindakan korupsi dan penyalahgunaan wewenang (Abuse of power) mulai dari korupsi waktu, komisi dan uang pelicin, hingga manipulasi-manipulasi besar, tanpa terasa justru menggerogoti sumber daya negara yang seharusnya diperuntukan bagi rakyat.
Hal ini semua membuktikan betapa pentingnya masalah-masalh etis dan moral dalam  proses administrasi negara, maka karna itu pentingnya etika kepemimpinan untuk mengurangi tingkat masalah penyalahgunaan wewenang.

B.            Rumusan Masalah
1.        Jelakan pengertian etika?
2.        Jelaskan pengertian kepemimpinan?
3.        Jelaskan tentang  pemimpin yang baik?
4.        Jelaskan gaya-gaya kepemimpinan?
5.        Apa saja faktor yang menyebabkan muncul dan jatuhnya seorang pemimpin?

C.           Tujuan
1.        Untuk mengetahui pengertian dari etika
2.        Untuk mengetahui pengertian dari kepemimpinan
3.        Untuk mengetahui cirri-ciri pemimpin yang baik, serta syarat-syarat yang harus dimiliki seorang pemimpin.
4.        Untuk mengetahui gaya kepemimpinan.
5.        Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan muncul dan jatuhnya seorang pemimpin

BAB II
PEMBAHASAN
A.           Definisi Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani : ethos, yang artinya kebiasaan atau watak. Sedangkan moral berasal dari bahasa latin : mos (jamak ; mores) yang artinya cara hidup atau kebiasaan.
Berikut beberapa pengertian atau  istilah tentang etika :
Ø  Susila ( Sansekerta), lebih menunjukan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su)
Ø  Akhlak (arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak
Ø  Filsuf  aristoteles, dalam bukunya  Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang etika terbagi pada dua pembahasan sebagai berikut.
ü  Terminius Techicus, yang berarti di pelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
ü  Manner and Custom, yang artinya membahas etikayang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekatdalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia
  • Ø  Gajalba : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
  • Ø  Maryani dan Ludigdo ; etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyrakat atau profesi.
  • Ø  Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
  • Ø  Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
  • Ø  Kamus webster, etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa  yang baik dan buruk secara moral.
  • Ø  Ahli filosopfi, etika adalah sebagai suatu studi formal tentang moral.
  • Ø  Ahli sosiologi, etika adalah dipandang sebagai adat istiadat, kebiasaan dan budaya dalam berperilaku.
  • Ø  Bertens, dalam buku berjudul etika, 199
  • Ø  Martin (1993) etika didefinisikan sebagai “the discipline which can act as the performance index or reference for our control system”
  • Ø  Menurut kamus besar bahasa indonesia, etika adalah :
-   Ilmu tentang apa yang baik  dan yang buruk tentang hak dan kewajiban moral.
-   Kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak
-   Nilai yang benar dan salah yang dianut masyrakat
  • Ø  Bertens, dalam buku berjudul etika, 1994, yaitu secara umumnya sebagai berikut:
-   Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya
-   Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana bersifat etis dan baikyang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya
-   Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat di tawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi
-   Etika berlakunya, tidak tergantungnya pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.



B.            Definisi Kepemimpinan
Dalam pengertian umum, kepemimpinan menunjukkan proses kegiatan seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkahlaku orang lain.
Kepemimpinan adalah kegiatan si pemimpin untuk mengarahkan tingkah laku orang lain ke suatu tujuan.
Berikut beberapa pengertian atau istilah dari kepemimpinaan:
  • Ø  Hendyatsoetopo : kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi, mengarahkan, dan mengoordinasikansegala kegiatan organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
  • Ø  Benis : kepemimpinan suatu proses dimana seorang agen menyebabkan bawahan berttingkah lakumenurut satu cara yang berlaku.
  • Ø  Odway tead dalam bukunya The Art of  leadership : kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar mereka mau berkerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • Ø  George R. Terry : dalam bukunya principle of management: kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
  • Ø  Howard H. Hoyt dalam bukunya Aspect of Modern Public Admiknistration: kepemimpinan sebagai seni untuk memengaruhi tingkah laku manusia dan kemampuan untuk membimbing orang.

C.           Pemimpin
Dr. W.A Gerungan dalam bukunya Psychologi Sosial, ditegaskan bahwa setiap pemimipin sekurang-kurangnya memiliki tiga ciri, yakni:
1.        Persepsi Sosial
Kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap, dan kebutuhan anggota-anggota lainnya dalam suatu kelompok
2.        Kemampuan Berpikir Abstrak
Ini berarti mempunyai kecerdasan yang tinggi. Berbagi penelitian yang dilakukan dalam bidang kemiliteran dan industry menunjukan bahwa para pemimpin kelompok memilik kecakapan untuk berfikir secara abstrak yang cukup tinggidari pada rata-rata kelompok yang mereka pimpin
3.        Keseimbangan Emosional
Berdasarkan penelitian ternyata pula bahwa keseimbangan emosional merupakan faktor penting dalam kepemimpinan. Diantara penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok mahasiswa. Penelitian tersebut menunjukan bahwa seorang pemimpin lebih banyak memiliki sikap perasaan positif terhadap lingkungannya dari pada seorang bukan pemimpin.

Bennis dan Townsend (1998) mengatakan bahwa ciri-ciri pemimpin yang baik adalah :
1.        Pandangan tentang ambisi pribadi yang terkandali
2.        Inteligensi
3.        Kemampuan untuk mengutarakan diri (komunikasi) yaitu mampu berbicara dengan jelas sederhana dan mudah dipahami.
4.        Kemampuan menjadi pelayan bagi bawahannya
5.        Jangan memberikan kekuasaan kepada orang yang terlalu banyak menginginkannya
6.        Objektivitas yang tinggi
7.        Seseorang pemimpin yang tidak pernah mengambil penghargaan

Professional pemimpin, Profesionalitas merupakan persyaratan yang tidak bisa di tawar-tawar lagi dalam hal memilih seorang pejabat atau pimpinan suatu organisasi. Istilah professionalism merupakan istilah baku di dalam mempersiapkan sumber daya manusia memasuki abad 21 yang penuh persaingan.
 David H. maister dalam (Rukmana 2007;65) menegaskan bahwa professional bukan hanya sekedar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi professionalisme lebih merupakan sutu sikap.
Tilar dalam Rukmana (2007:65) mengatakan bahwa seseorang disebut professional apabila ia mempunyai suatu tingkah laku dan bukan hanya menguasai sekelompok kompetensi. Selanjutnya Tilar menguraikan karakteristik seorang professional yaitu sebagai berikut:
1.        Merasa bangga dengan pekerjaannya
2.        Komitmen personal
3.        Tanggung jawab yang besar
4.        Berinisiatif
5.        Tuntas menyelesaikan pekerjaan
6.        Terus belajar
7.        Pemain dalam satu tim
8.        Jujur, terus terang, dan loyal.
9.        Terbuka terhadap kritik yang konstruktif
Ordway Tead (1963) menyebut sepuluh syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin, yang bersangkutan dengan :
1.        Kekuatan fisik dan susunan syaraf
2.        Penghayatan terhadap arah dan tujuan
3.        Antusiasme (kegairahan)
4.        Keramah-tamahan
5.        Integritas
6.        Keahlian teknis
7.        Kemampuan memutuskan
8.        Intelegensia
9.        Keterampilan mengajar
10.    Kepercayaan
Hunt (1991) menemukan, bahwa yang berhasil menjadi pemimpin umumnya mereka yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.        Mempunyai intelegensia diatas rata-rata, walaupun tidak terlalu tinggi
2.        Sehat
3.        Berasal dari golongan menengah atau atas
4.        Mempunyai keinginan yang kuat
5.        Sering kali anak pertama atau anak laki-laki pertama
Para pemimpin teladan memahami kebutuhan untuk mengakui kontribusi, serta secara konstan terlibat dalam tugas esensial berikut:
1.        Memfokuskan pada standar-standar yang jelas
2.        Mengharapkan yang terbaik
3.        Memberikan perhatian
4.        Memberikan pengakuan yang bersifat pribadi

D.           Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai arah kebutuhan individual yang mendorong perilaku dalam berbagai situasi kepemimpinan (Fiedler)
Berikut macam-macam dari gaya kepemimpinan :
1.        Gaya kepemimpinan  Otokratis
Gaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan yang terpusat pada diri pemimpin (leader centre) atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pemimpin secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai tugas harus dikerjakan.

2.        Gaya Kepemimpinan Birokratis
Gaya ini dapat dilukiskan dengan kalimat : “memimpin berdasarkan peraturan”. Perilaku pemimpin ditandai dengan ketetatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi pemimpindan anak buahnya.
Sebenarnya gaya ini merupakan bentuk laindari gaya kepemimpinan otokratis.

3.        Gaya Kepemipinan Demokratis
Gaya ini kadang-kadang disebut juga gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah (employee centre), kepemimpinan kesederajatan (equalitarian), kepemimpinan konsultatif.
Dalam gaya ini terjadi komunikasi dua arah, pemimpin berkonsultasi dengan anak buah untuk merumuskan tindakan dan keputusan bersama. Keputusan bersam itu tentu saja tidak mencakup keputusan tentang tujuan organisasi.

4.        Gaya Kepemimpinan Bebas
Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaanya atau sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya.
Pemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada anak buahnya dalam menentukan tujuan serta cara yang dipilih untuk mencapai tujuan itu. Peran pemimpin hanyalah menyediakan keterangan yang diperlukan serta mengadakan hubungan dengan pihak luar.

5.        Gaya kepemimpinan pelopor
Kepemimpinan jenis ini biasanya selalu di depan (pelopor) untuk memberikan contoh atau suri tauladan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Ia benar-benar tokoh yang patut diteladani (panutan) karena belum menyuruh atau memerintah orang lain, ia lebih dulu berbuat.

E.            Muncul dan Jatuhnya Sang Pemimpin
Ada beberapa faktor yang  menandai hadir (muncul)nya seorang pemimpin di dunia ini antara lain:
1.        Faktor bakat
2.        Faktor keturunan
3.        Karena dipilih
4.        Faktor situasi dan kehendak sejarah
5.        Faktor agama
6.        Faktor kekuatan
7.        Faktor uang
8.        Faktor keluarga
9.        Faktor ABS (Asal bapak senang)
10.    Menggunakan jalan pintas
11.    Faktor prestasi (kemampuan)

Jatuhnya sang pemimpin biasanya disebabkan banyak faktor, tapi yang mendasar antara lain:
1.        Serakah harta
2.        Gila wanita
3.        Dibunuh
4.        Pemabuk
5.        Penjudi
6.        Munafik
7.        Melanggar konstitusi
8.        Tidak mampu menyalurkan infirasi dll.
BAB III
CONTOH KASUS

FANOMENA
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Minggu 4 September. Dia ditangkap bersama empat rekannya.
Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan Yan telah ditangkap jajarannya. Meski demikian, hingga hari ini KPK belum menjelaskan kasus apa yang menyeret Bupati muda itu.
Komisi antirasuah pun berencana akan menjelaskan semuanya hari ini. Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha membenarkan hal tersebut.
"Terkait OTT kemarin, akan disampaikan sekitar pukul 11.00 WIB," ucap Priharsa saat dikonfirmasi, Senin (5/8/2016).
Minggu 4 September sekitar pukul 11.00 WIB KPK menangkap Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, Sekda Banyuasin Firmansyah, dua pejabat Pemkab Banyuasin dan satu orang rekanan Bupati Banyuasin. OTT dilakukan di rumah dinas Bupati Banyuasin di Jalan Lingkar No 1, Kompleks Rumah Dinas Perkantoran Pemkab Banyuasin, Sumsel.
Kelima orang tersebut langsung diterbangkan ke Jakarta. Yan Anton dan empat orang lainnya tiba di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu malam.

ANALISIS
Selain tak mengenal jabatan, suku dan agama, perilaku korupsi juga tak mengenal waktu. Bahkan, di hari libur pun korupsi tetap terjadi. Hal itu dibuktikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kembali menangkap seorang pejabat daerah di Sumatera Selatan pada Minggu siang.
Dipandang dari sudut arti etika yang dikemukakan oleh Maryani dan Ludigdo ; etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyrakat atau profesi. Jadi menurut saya pelaku korupsi seperti yang dilakukan oleh bupati banyuasin telah melanggar etika, padahal kita semua tau bahwa korupsi itu adalah salah satu perbuatan yang harus ditinggalkan.
Korupsi ataupun bisa disebut dengan serakah harta itu adalah salah satu penyebab jatuhnya seorang pemimpin, seperti yang telah dipaparkan di bab pembahasan tentang faktor yang menyebabkan turunnya sang pemimpin. Pelaku korupsi tidak menyadari bahwa korupsi itu adalah penyebab mereka hancur. Penyebab pemimpin melakukan korupsi bisa jadi disebabkan karna mereka menjadi pemimpin tidak dengan jujur, bisa jadi mereka sewaktu mau jadi pemimpin melalui jalan pintas.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Etika berasal dari bahasa Yunani : ethos, yang artinya kebiasaan atau watak. Sedangkan moral berasal dari bahasa latin : mos (jamak ; mores) yang artinya cara hidup atau kebiasaan, Maryani dan Ludigdo ; etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyrakat atau profesi.
Dalam pengertian umum, kepemimpinan menunjukkan proses kegiatan seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkahlaku orang lain. Kepemimpinan adalah kegiatan si pemimpin untuk mengarahkan tingkah laku orang lain ke suatu tujuan.
Bennis dan Townsend (1998) mengatakan bahwa ciri-ciri pemimpin yang baik adalah : Pandangan tentang ambisi pribadi yang terkandali, Inteligensi, Kemampuan untuk mengutarakan diri (komunikasi) yaitu mampu berbicara dengan jelas sederhana dan mudah dipahami. Kemampuan menjadi pelayan bagi bawahannya, Jangan memberikan kekuasaan kepada orang yang terlalu banyak menginginkannya, Objektivitas yang tinggi, Seseorang pemimpin yang tidak pernah mengambil penghargaan. Dr. W.A Gerungan dalam bukunya Psychologi Sosial, ditegaskan bahwa setiap pemimipin sekurang-kurangnya memiliki tiga ciri, yakni: Persepsi Sosial,  kemampuan berfikir abstrak, keseimbangan emosional.
Gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai arah kebutuhan individual yang mendorong perilaku dalam berbagai situasi kepemimpinan (Fiedler), berikut macam-macam dari gaya kepemimpinan : Gaya kepemimpinan  Otokratis, gaya demokratis, gaya birokratis, gaya bebas, dan gaya pelopor.

DAFTAR PUSTAKA
Siagian, Sondang P. 1994. teori dan praktek kepemimpinan. jakarta: P.T. Rineka cipta.
Thoha, miftah. 2013. kepemimpinan dalam manajemen.  jakarta: rajawali pers.
Sahertian A. Piet. Dan Ida aleida sahertian. 1987 model latihan kepemimpinan, surabaya :”usaha nasianal”
Yussa, Tarmizi dan Hendry Andry. 2015. Perilaku dan etika administrasi publik. Pekanbaru : marpoyan tujuh.
Locke Edwin A. 1997. Esensi Kepemimpinan. Jakarta : Mitra utama.
Effendi, Onong Uchjana.1986. kepemimpinan dan Komunikasi. Bandung: P.T Alumni
Rustandi, Achmad A. 1985 .gaya kepemimpinan (pendekatan bakat situasional). Bandung : Armico
Kouzes, James A. Dan Barry z.Posner. 2004. Leadership the Challenge. Jakarta : Erlangga
Machasin, dan Andreas. 2005. Reformasi Kepemimpinan Birokrasi pemerintah (antara idealisme dan realitas). Yogykarta : lingkaran
Setiawan,  Bahar Agus. 2013. Transformational Leadership (ilustrasi di bidang organisasi pendidikan). Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sagala, Syaiful dan Syawal Gultom. 2011. Praktik Etika pendidikan di seluruh wilayah NKRI. Bandung : Alfabeta
Siregar, Evendhy. M.1 989. Bagaimana menjadi Pemimpin yang Berhasil. Jakarta : Mari Belajar