YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM RIAU
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
MAKALAH
ETIKA KEPEMIMPINAN
tugas
Etika dan Perilaku Administrasi Publik
Dosen : Hendry Andry S.sos, M.si
Disusun oleh:
Anggis Desendra P ; 137110430
JURUSAN
ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTRASI PPUBLIK
PEKANBARU
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Etika Kepemimpinan. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Hendry
Adry S.sos, M.si selaku Dosen mata kuliah Perilaku dan Etika Administrasi
Publik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis sangat berharap makalah
ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
etika kepemimpinan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya
kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah
ini di waktu yang akan datang.
Pekanbaru, November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................
Daftar Isi.........................................................................................
Bab I. Pendahuluan ........................................................................
- Latar Belakang .................................................................................
-
Rumusan Masalah ..............................................................................
- .
Tujuan ...............................................................................................
Bab II. Pembahasan
A.
Definisi etika ............................................................................
B.
Definisi kepemimpinan...............................................................
C.
Pemimpin.................................................................................
D.
Gayakepemimpinan...................................................................
E.
Muncul dan jatuhnya sang pemimpin...........................................
Bab III. Contoh Kasus.......................................................................
Fanomena.............................................................................................
Analisis.................................................................................................
Bab III. Penutup ................................................................................
1.
Kesimpulan ...............................................................................
2.
Saran ........................................................................................
Daftar Pustaka ...................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada dasarnya etika adalah salah
satu cabang filsafat yang mendalami pertanyaan tentang moralitas. Etika bisa memiliki banyak arti dan tentu
sajaarti tersebut saling berkaitan yaitu (1) etika bisa dijelaskan sebagai
sebagai cara pandang manusia atau sekelompok mnusia terhadap dua hal yaitu baik
dan buru; (2) etika merupakan ilmu dalam mempertimbangkan perbuatan manusia,
sehingga bisa dinilai baik atau buruknya; (3) etika adalah ilmu untuk mengkaji
berbagai normayang ada didalam masyrakat; dan (4) etika merupakan pegangan
nilai yang universal atau umum bagi suatu masyarakat.
Dalam istilah filsafat, etika
berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan
yang telah dianut secara turun-menurun. Pada dasarnya etika dibedakan dalam
tiga pengertian pokok (1) ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral; (2)
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengaan akhlak atau perilaku menggambarkan
nilai etisdan moralitas; dan (3) nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
Dalam lembaga publik/pemerintah
sering terjadi kerancuan atau mencampuradukkan pengertian pemimpin dan
pimpinan. Dari berbagai literatur tentang kepemimpinan dapat dipahami bahwa
pemimpin (leader) adalah orang yang melakukan atau menjalankan kepemimpinan
(leadership). Adpun istilah pimpinan mencerminkan kedudukan seseorang atau
sekelompok orang pada hirarki tertentu dalam suatu organisasi formal maupun non
formal. Mengacu pada pengertian tersebut maka pejabat sudah pasti sebagai
pimpinan (manager), tapi belum tentu dapat berperan sebagai pemimpin (leader)
dalam suatu organissi birokrasi yang baik, tentu saja diharapkan seorang
pejabat (pimpinan/manager) dapat juga berperansebagai pemimpin (leader).
Pengangkatan jabatan yang tidak
memenuhi etika akan menghempaskan organisasi yang dipimpinnya oleh ombak ke
batu karang menuju kehancuran. Bagi para aparatur banyak yang sudah melupakan
amanah rakyat, Sapta Prasetya seolah-olah merupakan norma-normayang hanya
berlaku bagi orang-orang alimdan rohaniawan, pengambilan sumpah jabatan pada
saat mereka dilantik hanya merupakan acara ritual yang tidak mengandung makna.
Demi mengejar karir para pejabat itu tidak segan-segan menjilat atasan,
menjegal kawan, dan menindas bawahantindakan-tindakan korupsi dan
penyalahgunaan wewenang (Abuse of power) mulai
dari korupsi waktu, komisi dan uang pelicin, hingga manipulasi-manipulasi
besar, tanpa terasa justru menggerogoti sumber daya negara yang seharusnya
diperuntukan bagi rakyat.
Hal ini semua membuktikan betapa
pentingnya masalah-masalh etis dan moral dalam
proses administrasi negara, maka karna itu pentingnya etika kepemimpinan
untuk mengurangi tingkat masalah penyalahgunaan wewenang.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Jelakan
pengertian etika?
2.
Jelaskan
pengertian kepemimpinan?
3.
Jelaskan
tentang pemimpin yang baik?
4.
Jelaskan
gaya-gaya kepemimpinan?
5.
Apa
saja faktor yang menyebabkan muncul dan jatuhnya seorang pemimpin?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian dari etika
2.
Untuk
mengetahui pengertian dari kepemimpinan
3.
Untuk
mengetahui cirri-ciri pemimpin yang baik, serta syarat-syarat yang harus
dimiliki seorang pemimpin.
4.
Untuk
mengetahui gaya kepemimpinan.
5.
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan muncul dan jatuhnya seorang pemimpin
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani : ethos, yang artinya kebiasaan atau watak.
Sedangkan moral berasal dari bahasa latin : mos
(jamak ; mores) yang artinya cara
hidup atau kebiasaan.
Berikut
beberapa pengertian atau istilah tentang
etika :
ร Susila
( Sansekerta), lebih menunjukan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su)
ร Akhlak
(arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak
ร Filsuf aristoteles, dalam bukunya Etika
Nikomacheia, menjelaskan tentang etika terbagi pada dua pembahasan sebagai
berikut.
รผ Terminius Techicus, yang
berarti di pelajari untuk ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan
atau tindakan manusia.
รผ Manner and Custom, yang
artinya membahas etikayang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang
melekatdalam kodrat manusia (in herent in
human nature) yang terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah
laku atau perbuatan manusia
- ร Gajalba
: etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi
baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
- ร Maryani
dan Ludigdo ; etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyrakat atau
profesi.
- ร Simorangkir
: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran
dan nilai yang baik.
- ร Salam
: etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
- ร Kamus
webster, etika adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral.
- ร Ahli
filosopfi, etika adalah sebagai suatu studi formal tentang moral.
- ร Ahli
sosiologi, etika adalah dipandang sebagai adat istiadat, kebiasaan dan budaya
dalam berperilaku.
- ร Bertens,
dalam buku berjudul etika, 199
- ร Martin
(1993) etika didefinisikan sebagai “the
discipline which can act as the performance index or reference for our control
system”
- ร Menurut
kamus besar bahasa indonesia, etika adalah :
- Ilmu
tentang apa yang baik dan yang buruk
tentang hak dan kewajiban moral.
- Kumpulan
asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak
- Nilai
yang benar dan salah yang dianut masyrakat
- ร Bertens,
dalam buku berjudul etika, 1994, yaitu secara umumnya sebagai berikut:
- Etika
adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya
- Etika
adalah nurani (bathiniah), bagaimana bersifat etis dan baikyang sesungguhnya
timbul dari kesadaran dirinya
- Etika
bersifat absolut, artinya tidak dapat di tawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi
- Etika
berlakunya, tidak tergantungnya pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir.
B.
Definisi
Kepemimpinan
Dalam pengertian umum, kepemimpinan
menunjukkan proses kegiatan seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi
atau mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkahlaku orang lain.
Kepemimpinan
adalah kegiatan si pemimpin untuk mengarahkan tingkah laku orang lain ke suatu
tujuan.
Berikut
beberapa pengertian atau istilah dari kepemimpinaan:
- ร Hendyatsoetopo
: kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi, mengarahkan, dan
mengoordinasikansegala kegiatan organisasi atau kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi atau kelompok.
- ร Benis
: kepemimpinan suatu proses dimana seorang agen menyebabkan bawahan berttingkah
lakumenurut satu cara yang berlaku.
- ร Odway
tead dalam bukunya The Art of leadership : kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang lain agar mereka mau berkerja sama untuk mencapai tujuan
yang diinginkan.
- ร George
R. Terry : dalam bukunya principle of
management: kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang agar
berusaha mencapai tujuan-tujuan kelompok.
- ร Howard
H. Hoyt dalam bukunya Aspect of Modern
Public Admiknistration: kepemimpinan sebagai seni untuk memengaruhi tingkah
laku manusia dan kemampuan untuk membimbing orang.
C.
Pemimpin
Dr.
W.A Gerungan dalam bukunya Psychologi Sosial, ditegaskan bahwa setiap pemimipin
sekurang-kurangnya memiliki tiga ciri, yakni:
1.
Persepsi
Sosial
Kecakapan
dalam melihat dan memahami perasaan, sikap, dan kebutuhan anggota-anggota
lainnya dalam suatu kelompok
2.
Kemampuan
Berpikir Abstrak
Ini
berarti mempunyai kecerdasan yang tinggi. Berbagi penelitian yang dilakukan
dalam bidang kemiliteran dan industry menunjukan bahwa para pemimpin kelompok
memilik kecakapan untuk berfikir secara abstrak yang cukup tinggidari pada
rata-rata kelompok yang mereka pimpin
3.
Keseimbangan
Emosional
Berdasarkan
penelitian ternyata pula bahwa keseimbangan emosional merupakan faktor penting
dalam kepemimpinan. Diantara penelitian-penelitian yang dilakukan terhadap
sekelompok mahasiswa. Penelitian tersebut menunjukan bahwa seorang pemimpin
lebih banyak memiliki sikap perasaan positif terhadap lingkungannya dari pada
seorang bukan pemimpin.
Bennis
dan Townsend (1998) mengatakan bahwa ciri-ciri pemimpin yang baik adalah :
1.
Pandangan
tentang ambisi pribadi yang terkandali
2.
Inteligensi
3.
Kemampuan
untuk mengutarakan diri (komunikasi) yaitu mampu berbicara dengan jelas
sederhana dan mudah dipahami.
4.
Kemampuan
menjadi pelayan bagi bawahannya
5.
Jangan
memberikan kekuasaan kepada orang yang terlalu banyak menginginkannya
6.
Objektivitas
yang tinggi
7.
Seseorang
pemimpin yang tidak pernah mengambil penghargaan
Professional pemimpin, Profesionalitas merupakan persyaratan yang
tidak bisa di tawar-tawar lagi dalam hal memilih seorang pejabat atau pimpinan
suatu organisasi. Istilah professionalism merupakan istilah baku di dalam
mempersiapkan sumber daya manusia memasuki abad 21 yang penuh persaingan.
David H. maister dalam (Rukmana 2007;65)
menegaskan bahwa professional bukan hanya sekedar pengetahuan teknologi dan
manajemen tetapi professionalisme lebih merupakan sutu sikap.
Tilar
dalam Rukmana (2007:65) mengatakan bahwa seseorang disebut professional apabila
ia mempunyai suatu tingkah laku dan bukan hanya menguasai sekelompok
kompetensi. Selanjutnya Tilar menguraikan karakteristik seorang professional yaitu
sebagai berikut:
1.
Merasa
bangga dengan pekerjaannya
2.
Komitmen
personal
3.
Tanggung
jawab yang besar
4.
Berinisiatif
5.
Tuntas
menyelesaikan pekerjaan
6.
Terus
belajar
7.
Pemain
dalam satu tim
8.
Jujur,
terus terang, dan loyal.
9.
Terbuka
terhadap kritik yang konstruktif
Ordway Tead
(1963) menyebut sepuluh syarat yang harus dimiliki oleh pemimpin, yang
bersangkutan dengan :
1.
Kekuatan
fisik dan susunan syaraf
2.
Penghayatan
terhadap arah dan tujuan
3.
Antusiasme
(kegairahan)
4.
Keramah-tamahan
5.
Integritas
6.
Keahlian
teknis
7.
Kemampuan
memutuskan
8.
Intelegensia
9.
Keterampilan
mengajar
10.
Kepercayaan
Hunt (1991)
menemukan, bahwa yang berhasil menjadi pemimpin umumnya mereka yang mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Mempunyai
intelegensia diatas rata-rata, walaupun tidak terlalu tinggi
2.
Sehat
3.
Berasal
dari golongan menengah atau atas
4.
Mempunyai
keinginan yang kuat
5.
Sering
kali anak pertama atau anak laki-laki pertama
Para pemimpin teladan memahami kebutuhan untuk
mengakui kontribusi, serta secara konstan terlibat dalam tugas esensial
berikut:
1.
Memfokuskan
pada standar-standar yang jelas
2.
Mengharapkan
yang terbaik
3.
Memberikan
perhatian
4.
Memberikan
pengakuan yang bersifat pribadi
D.
Gaya Kepemimpinan
Gaya
kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai arah kebutuhan individual yang
mendorong perilaku dalam berbagai situasi kepemimpinan (Fiedler)
Berikut
macam-macam dari gaya kepemimpinan :
1.
Gaya
kepemimpinan Otokratis
Gaya
ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan yang terpusat pada diri pemimpin
(leader centre) atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya
petunjuk yang datangnya dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali
tidak adanya peran serta anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pemimpin
secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana
berbagai tugas harus dikerjakan.
2.
Gaya
Kepemimpinan Birokratis
Gaya
ini dapat dilukiskan dengan kalimat : “memimpin berdasarkan peraturan”.
Perilaku pemimpin ditandai dengan ketetatan pelaksanaan prosedur yang berlaku
bagi pemimpindan anak buahnya.
Sebenarnya
gaya ini merupakan bentuk laindari gaya kepemimpinan otokratis.
3.
Gaya
Kepemipinan
Demokratis
Gaya
ini kadang-kadang disebut juga gaya kepemimpinan yang terpusat pada anak buah
(employee centre), kepemimpinan kesederajatan (equalitarian), kepemimpinan
konsultatif.
Dalam
gaya ini terjadi komunikasi dua arah, pemimpin berkonsultasi dengan anak buah
untuk merumuskan tindakan dan keputusan bersama. Keputusan bersam itu tentu
saja tidak mencakup keputusan tentang tujuan organisasi.
4.
Gaya
Kepemimpinan Bebas
Dalam
gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali menggunakan kekuasaanya atau
sama sekali membiarkan anak buahnya untuk berbuat sesuka hatinya.
Pemimpin
melimpahkan sepenuhnya kepada anak buahnya dalam menentukan tujuan serta cara
yang dipilih untuk mencapai tujuan itu. Peran pemimpin hanyalah menyediakan
keterangan yang diperlukan serta mengadakan hubungan dengan pihak luar.
5.
Gaya kepemimpinan pelopor
Kepemimpinan
jenis ini biasanya selalu di depan (pelopor) untuk memberikan contoh atau suri
tauladan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Ia benar-benar tokoh yang patut
diteladani (panutan) karena belum menyuruh atau memerintah orang lain, ia lebih
dulu berbuat.
E.
Muncul
dan Jatuhnya Sang Pemimpin
Ada beberapa faktor yang menandai hadir (muncul)nya seorang pemimpin
di dunia ini antara lain:
1.
Faktor
bakat
2.
Faktor
keturunan
3.
Karena
dipilih
4.
Faktor
situasi dan kehendak sejarah
5.
Faktor
agama
6.
Faktor
kekuatan
7.
Faktor
uang
8.
Faktor
keluarga
9.
Faktor
ABS (Asal bapak senang)
10. Menggunakan jalan pintas
11. Faktor prestasi (kemampuan)
Jatuhnya sang pemimpin biasanya disebabkan banyak faktor, tapi yang mendasar antara lain:
1.
Serakah
harta
2.
Gila
wanita
3.
Dibunuh
4.
Pemabuk
5.
Penjudi
6.
Munafik
7.
Melanggar
konstitusi
8.
Tidak
mampu menyalurkan infirasi dll.
BAB III
CONTOH KASUS
FANOMENA
Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian dalam Operasi
Tangkap Tangan (OTT), Minggu 4 September. Dia ditangkap bersama empat rekannya.
Ketua KPK
Agus Rahardjo membenarkan Yan telah ditangkap jajarannya. Meski demikian,
hingga hari ini KPK belum menjelaskan kasus apa yang menyeret Bupati muda itu.
Komisi
antirasuah pun berencana akan menjelaskan semuanya hari ini. Kepala Bagian
Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa
Nugraha membenarkan hal tersebut.
"Terkait
OTT kemarin, akan disampaikan sekitar pukul 11.00 WIB," ucap Priharsa saat
dikonfirmasi, Senin (5/8/2016).
Minggu 4
September sekitar pukul 11.00 WIB KPK menangkap Bupati Banyuasin Yan Anton
Ferdian, Sekda Banyuasin Firmansyah, dua pejabat Pemkab Banyuasin dan satu
orang rekanan Bupati Banyuasin. OTT dilakukan di rumah dinas Bupati Banyuasin
di Jalan Lingkar No 1, Kompleks Rumah Dinas Perkantoran Pemkab Banyuasin,
Sumsel.
Kelima orang
tersebut langsung diterbangkan ke Jakarta. Yan Anton dan empat orang lainnya
tiba di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Minggu malam.
ANALISIS
Selain tak
mengenal jabatan, suku dan agama, perilaku korupsi juga tak mengenal waktu.
Bahkan, di hari libur pun korupsi tetap terjadi. Hal itu dibuktikan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kembali menangkap seorang pejabat daerah di
Sumatera Selatan pada Minggu siang.
Dipandang dari sudut arti etika yang dikemukakan oleh Maryani
dan Ludigdo ; etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyrakat atau profesi. Jadi menurut saya pelaku korupsi seperti yang
dilakukan oleh bupati banyuasin telah melanggar etika, padahal kita semua tau
bahwa korupsi itu adalah salah satu perbuatan yang harus ditinggalkan.
Korupsi ataupun bisa disebut dengan serakah harta itu
adalah salah satu penyebab jatuhnya seorang pemimpin, seperti yang telah
dipaparkan di bab pembahasan tentang faktor yang menyebabkan turunnya sang
pemimpin. Pelaku korupsi tidak menyadari bahwa korupsi itu adalah penyebab
mereka hancur. Penyebab pemimpin melakukan korupsi bisa jadi disebabkan karna
mereka menjadi pemimpin tidak dengan jujur, bisa jadi mereka sewaktu mau jadi
pemimpin melalui jalan pintas.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Etika berasal dari bahasa Yunani : ethos, yang artinya kebiasaan atau
watak. Sedangkan moral berasal dari bahasa latin : mos (jamak ; mores) yang
artinya cara hidup atau kebiasaan,
Maryani
dan Ludigdo ; etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang
mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyrakat atau
profesi.
Dalam pengertian umum, kepemimpinan
menunjukkan proses kegiatan seseorang dalam memimpin, membimbing, mempengaruhi
atau mengontrol pikiran, perasaan, atau tingkahlaku orang lain. Kepemimpinan adalah kegiatan si pemimpin untuk
mengarahkan tingkah laku orang lain ke suatu tujuan.
Bennis
dan Townsend (1998) mengatakan bahwa ciri-ciri pemimpin yang baik adalah : Pandangan
tentang ambisi pribadi yang terkandali, Inteligensi, Kemampuan untuk
mengutarakan diri (komunikasi) yaitu mampu berbicara dengan jelas sederhana dan
mudah dipahami. Kemampuan menjadi pelayan bagi bawahannya, Jangan memberikan
kekuasaan kepada orang yang terlalu banyak menginginkannya, Objektivitas yang
tinggi, Seseorang pemimpin yang tidak pernah mengambil penghargaan. Dr. W.A
Gerungan dalam bukunya Psychologi Sosial, ditegaskan bahwa setiap pemimipin
sekurang-kurangnya memiliki tiga ciri, yakni: Persepsi Sosial, kemampuan berfikir abstrak, keseimbangan
emosional.
Gaya
kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai arah kebutuhan individual yang
mendorong perilaku dalam berbagai situasi kepemimpinan (Fiedler), berikut
macam-macam dari gaya kepemimpinan : Gaya kepemimpinan Otokratis, gaya demokratis, gaya birokratis,
gaya bebas, dan gaya pelopor.
DAFTAR PUSTAKA
Siagian,
Sondang P. 1994. teori dan praktek
kepemimpinan. jakarta: P.T. Rineka cipta.
Thoha,
miftah. 2013. kepemimpinan dalam
manajemen. jakarta: rajawali pers.
Sahertian
A. Piet. Dan Ida aleida sahertian. 1987 model
latihan kepemimpinan, surabaya :”usaha nasianal”
Yussa,
Tarmizi dan Hendry Andry. 2015. Perilaku
dan etika administrasi publik. Pekanbaru : marpoyan tujuh.
Locke
Edwin A. 1997. Esensi Kepemimpinan.
Jakarta : Mitra utama.
Effendi,
Onong Uchjana.1986. kepemimpinan dan
Komunikasi. Bandung: P.T Alumni
Rustandi,
Achmad A. 1985 .gaya kepemimpinan
(pendekatan bakat situasional). Bandung : Armico
Kouzes,
James A. Dan Barry z.Posner. 2004. Leadership
the Challenge. Jakarta : Erlangga
Machasin,
dan Andreas. 2005. Reformasi Kepemimpinan
Birokrasi pemerintah (antara idealisme dan realitas). Yogykarta : lingkaran
Setiawan, Bahar Agus. 2013. Transformational Leadership (ilustrasi di bidang organisasi
pendidikan). Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Sagala,
Syaiful dan Syawal Gultom. 2011. Praktik
Etika pendidikan di seluruh wilayah NKRI. Bandung : Alfabeta
Siregar,
Evendhy. M.1 989. Bagaimana menjadi
Pemimpin yang Berhasil. Jakarta : Mari Belajar